Jumat, 25 September 2015

Ff EXO|Friendship With EXO Chapter 15

 


Title : Friendship With EXO Capter 15
Author : ElDise & Nara
Main Cast :
·         Exo member
·         Lee Jung-Ra (OC/You)
·         Kang Hye Na (OC/You)
Other Cast : Temukan sendiri
Genre : School life, Romance
Rating : Teen
Leght : Chapter
Disclaimer :
Fanfiction ini adalah hasil kolaborasi 2 author Dinda dan Ellita.Dan fanfiction ini 100% asli pemikiran para author.Terinspirasi sama X-I dan juga EXO .Semua cast yang ada di fanfiction ini  adalah milik tuhan dan keluarganya.Kalian para riders boleh menganggap cast itu adalah kalian, kami selaku author hanya meminjam untuk kepentingan penulisan fanfiction ini.Sebelumya author mohon banget dan cuma mau bilang DON’T BE SILENT READERS,DON’T BASHING, DON’T BE PLAGIAT.Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar kalian tentang fanfiction ini.Awas thypo bertebaran.Tanpa banyak cuap2 lagi SELAMAT MEMBACA......
Summary :
Matahari tak selalu muncul di setiap harinya untuk menerangi bumi. Terkadang ada mendung yang menghalangi sinarnya. Begitu juga dengan perjalanan kelas seni 2-E. Apakah akan selalu datar perjalanan mereka? Dan apakah semua akan baik-baik saja dengan persahabatan yang tak pernh terucap diantara mereka?Walaupun mereka pasti tahu, akan ada rintangan demi rintangan yang akan datang menghantam keutuhan kelas mereka.

“Yaa! Hong Sena! Apa yang akan kau lakukan sekarang hah! Jung Ra sedang berada dirumah sakit dan itu semua karena ulahmu!” bentak Yoo Lime pada Sena saat berada dibelakang sekolah. “mwo? karenaku? Wae? naega wae?”  
Yoo Lime terekekeh pelan mendengar jawaban dari Sena. “ara .. kau memberi Jung Ra gas beracun dan mengurungnya di lab selama berjam jam. Dan sekarang kau masih percaya diri untuk berdiri disekolah ini! Dasar tidak tahu malu!” ujar Yoo Lime dengan kesal. 
“neo? Kau tidak masuk berhari hari hanya karena kau malu bertemu Hye Na dan Jung Ra, itu lebih memalukan!” balas Sena yang membuat Yoo Lime semakin kesal. 
“ani ..” tiba tiba sebuah suara yang mereka kenali terdengar begitu saja. “melakukan kesalahan itu bukan hal yang memalukan, tapi tidak menyadari kesalahan yang kau buat itulah yang memalukan!” setelah mengucapkan kalimat itu Hye Na meninggalkan Sena yang hanya bisa mematung setelah Yoo Lime juga ikut berlalu meninggalkan Sena.  
Mencerna apa yang Hye Na katakan, Sena segera mengejar Hye Na dan Yoo Lime yang hampir mendekati bangku mereka. Karena memang mereka kini sudah tiba dikelas. “ Yaa Kang Hye Na!” mendengar namanya disebut Hye Na membalikan badannya. 
Sena terlihat mengatur nafasnya karena saat ini dia juga cukup gugup karena  beberapa anak yang lain kini juga menatap kearahnya. “neo .. mworagoyeo!?” Hye Na tak mengeluarkan suara sama sekali. “naega mwo? tidak punya malu ? cih jinja! Ya bagaimana denganmu?!”  
“naega wae? apa aku pernah membuat kesalahan dan tidak mengakuinya?” jawab Hye Na dengan santai. “nde .. denganku!” Hye Na dan Yoo Lime terkekeh geli dengan jawaban Sena. “apa yang aku lakukan?” kali ini Sena tidak bisa menjawab. “igo .. memang bukan aku korbannya, tapi kau pernah melukai Lay saat itu!”  
“aku mengakuinya! Dan juga ini tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang kita bicarakan sekarang!.” jawab Hye Na sinis. “sekarang aku ingin bertanya sesuatu padamu! Neo .. apa yang kau lakukan pada Jung Ra? eoh?” Hye Na semakin mendekat kearah Sena. 
“mengurungnya didalam lab berjam jam, sementara kau menikmati waktu senggangmu dirumah. Dengan meracuni orang lain, apa tak cukup dengan yang kau lakukan selama ini hah!” nada suara Hye Na semakin meninggi. 
Dia semakin berjalan mendekati Sena, “membentaknya didepan banyak orang, menuduhnya melakukan hal yang tidak dia lakukan, mengurungnya ditoilet, mengguyurnya dengan air membuatnya terpatuk ular .. apa itu semua tidak cukup eoh?” Lay dan Key kini sudah mengantisipasi bahwa Hye Na mungkin akan mengamuk seperti sebelumnya lagi. 
“geuraedo jigeum .. kau masih berdiri disini tanpa rasa malu dan bersalah? Bisakah kau melukukan itu secara bersamaan? Yaa! Dimana kau menaruh otakmu?” mendengar itu Sena tak lagi tahan untuk mendiamkan Hye Na begitu saja. Tangannya sudah terangkat untuk memukul Hye Na, namun Hye Na tahu akan seperti ini nantinya. Tangannya juga terangkat untuk menahan tangan sena. 
“sekarang apa kau akan memukulku? Apa kau bisa melakukan itu sekarang? Denganku?” dengan kuat Hye Na mendorong Sena sehingga dia terduduk dilantai. “yaa! Neo .. mungkin Jung Ra hanya akan memakimu saat kau memperlakukannya tidak adil .. geundae. Nan? Apa aku akan membiarkanmu seperti ini?” Hye Na mulai berjongkok dan menarik dagu Sena dengan kasar.
“kau pikir sekarang aku akan diam saja setelah kau melukai temanku? Apa yang kau pikir akan kulakukan sekarang denganmu? Eoh?” Hye Na menepuk dengan sedikit kasar pipi Sena yang sudah memerah. Karena Sena tak kunjung menjawab Hye Na mengulangi apa yang dia lakukan sekali lagi.
Mungkin ini sedikit keterlaluan, tapi tak ada satupun anak kelas yang mencegah Hye Na melakukan sesuatu yang lebih. Mereka hanya melihat bagaimana reaksi Sena, dan apa yang akan Hye Na lakukan setelah ini. Hye Na berdiri masih dengan menatap Sena dengan tajam.
“Yaa Jung Pill Suk!” Pil Suk terkejut saat namanya dipanggil. “Kau melihat Jung Ra berjalan kelab?” tanya Hye Na, “Tidak hanya itu aku sudah melihatnya masuk kedalam lab, tapi karena kupikir tidak ada apa apa jadi aku langsung pulang!” Sena hanya terdiam, dia tidak tahu permainan apa yang sedang Hye Na Lakukan sekarang.
“Lee Bo Young!” Bo Young juga sama terkejutnya seperti Pill Suk. “Kau dengan jelas mendapat cerita dari Sena jika dia akan mengurung Jung Ra di lab?” Bo Young mengangguk.
“Nde .. matta!” Hye Na tak sedetikpun melepaskan pandangannya dari Sena. “Semua saksi sudah kupunya, lagipula anak anak yang lain juga tahu bagaimana kau dengan Jung Ra. Eote? Sepertinya menyenangkan jika kita bertemu dalam rapat komite pendisiplinan siswa! Mengingat bahwa mungkin saja semua bisa bersaksi untuk Jung Ra.”semua anak terkejut mendengar ucapan Hye Na yang mengerikan ini, tak terkecuali Sena yang mulai pucat.
“Yaa mwoaneunggoya!” teriak Sena akhirnya bisa bersuara setelah kesadarannya kembali utuh. Dia segera bangkit lalu sedikit berjalan mendekati Hye Na. “Kau pikir apa bukti itu cukup?” ulangnya dengan suara bergetar.
“Yaa! Lee Bo Young berikan padaku!” Bo Young mendekat pada Hye Na lalu segera menyerahkan ponselnya yang Hye Na minta.
“Saat di lab nanti .. kita harus memilih meja yang bersebelahan dengan meja Jung Ra dan Hye Na. Saat seperti itu kita ambil buku milik Jung Ra dan letakan didekat meja kita. Kang Hye Na .. anak itu pasti akan menjadikan satu semua barangnya dengan Jung Ra dan membiarkan Jung Ra membawa buku bukunya juga. Kau tahukan Jung Ra sangat teliti dengan apapun yang dia punya, aku yakin beberapa jam setelah itu Jung Ra akan tersadar jika bukunya tidak ada. Lebih baik saat itu pulang sekolah Hye Na akan menunggu dikelas dan tidak akan merusak acara kita, dan jika ia kita kunci lab itu setelah Jung Ra didalamnya lalu dari jendela kita masukan suatu gas beracun yang akan membuatnya susah bernafas.”
“pasti Hye Na sangat khawatir Jung Ra belum juga kembali dan terlalu banyak menghirup gas beracun itu. eotte? Hye Na dan Jung Ra sama sama menderita kan?” Sena tersenyum penuh dengan kelicikan diotaknya.
“hhmmm .. jinja? Otakmu benar benar otak busuk Sena! Bagaimana bisa kau melakukan itu pada temanmu sendiri! Ingat aku tidak akan ikut campur lagi dengan atraksi busukmu itu! aku berhenti mengerjai mereka karena mereka tidak memiliki salah apapun padaku! Aku memilih hidup seperti Yoo Lime, menjauh dari manusia busuk sepertimu!”
“Eotte Hong Se Na?” Hye Na berjalan mendekat lalu mencengkram kerah Sena dengan kuat. “Neo .. jika kau bertingkah lagi! Ani .. jika kau bahkan berani muncul dihadapanku dan Jung Ra. neo .. kau harus tahu apa yang akan terjadi setelah itu! kojo!” Hye Na melepas cengkraman itu dengan kasar yang membuat Sena terhuyung kebelakang.
Setelah puas menatap Sena dengan tajam, Hye Na berlalu begitu saja meniggalkan kelas menuju keatap sekolah. “Charera ..” ujar salah seorang yang tiba tiba muncul disampingnya. Hye Na terkejut dengan kedatangannya, “Wae?” tanyanya dingin.
“kufikir kau akan membiarkan Sena begitu saja. Teryata nyalimu cukup juga!” Hye Na bersiap memukul kepala namja menyebalkan ini sebelum dia berkata lagi. “yaa! Aku hanya bercanda ..” ujarnya lagi saat melihat tangan Hye Na yang sudah terkepal bersiap memukulnya.
“haish ..” Hye Na berdiri dan berniat meninggalkan Kai sebelum suara Kai membuat langkahnya berhenti. “aku akan menjenguk Jung Ra sekarang! Apa kau ingin ikut?” tanya Kai. “aku bisa menjenguknya sendiri! Tanpamu!” jawab Hye Na sinis lalu pergi meninggalkan Kai begitu saja.
Sena Pov
“melakukan kesalahan itu bukan hal yang memalukan, tapi tidak menyadari kesalahan yang kau buat itulah yang memalukan!”
. “yaa! Neo .. mungkin Jung Ra hanya akan memakimu saat kau memperlakukannya tidak adil .. geundae. Nan? Apa aku akan membiarkanmu seperti ini?”
“neo .. jika kau bertingkah lagi! Ani .. jika kau bahkan berani muncul dihadapanku dan Jung Ra. neo .. kau harus tahu apa yang akan terjadi setelah itu! kojo!”
Aish eotteoke .. Kang Hye Na, Lee Jung Ra neo! naega wae? kenapa aku selalu tidak beruntung. Dan kenapa mereka selalu dikelilingi orang yang menyayangi mereka.
Aish nan michoseo .. eoteoke apa yang harus lakukan sekarang. Apa aku sudah bertindak terlalu jauh? Apa yang kau lakukan Hong Sena, kau nyaris membunuh orang Sena ingat itu. dan sekarang kau hidup denan tenang begitu saja aigoo .. dimana letak otak dan hatimu itu.
Cih hanya karena kau kurang perhatian dari kedua orang tuamu, maka kau menarik perhatian teman sekelasmu dengan cara membunuh salah satu dari mereka. Itu sangat memalukan Hong Sena ..
“geumanhe .. geumnahera! Jebal Geumanhe” teriakku frustasi, suara itu tah henti hentinya menghilang. “jinja? Apa yang kulakukan ini salah?” ‘hem .. mata! Yang kau lakukan adalah hal rendahan Sena~aa! Mencelakai orang yang tidak memiliki salah terhadapmu, mengolok-oloknya karena kau iri. Dan hampir membunuhnya hanya karena dia mendapat apa yang kau inginkan!”
“hiks hiks .. Lee Jung Ra! apa yang sudah kulakukan padamu? Apa ini yang seharusnya kulakukan padamu?” tangisku tak lagi bisa kubendung. Aku teringat bagaimana bisa aku sangat ingin menghancurkan Jung Ra. Ini berawal dari Kai, nde matta aku menyukainya. Hanya sebatas menyukainya tidak lebih, keundae .. itu hanya diawal pertemuan saja. Karena disana aku masih menjadi yeoja chingu Min Woo oppa.
“Apa yang harus ku lakukan?”

                                                            *****

 TBC